Makalah Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
Link : Makalah Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning) | Download
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat
pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi
ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif
maupun negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga
Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan negara-
negara
yang sudah maju tersebut.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
efisien meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
ketrampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media
tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahamaan yang cukup tentang media pengajaran.
Dari
beberapa model pembelajaran, ada model pembelajaran yang menarik dan dapat
memicu peningkatan penalaran siswa yaitu model pembelajaran berbasis web. Pada
dasarnya, pembelajaran berbasis web adalah suatu sistem pengajaran yang cocok
dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademik dengan
konteks teknologi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis web?
2. Apa
saja implementasi pembelajaran berbasis web?
3. Apa
saja pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran?
4. Apa
saja penggunaan internet dalam pembelajaran?
5. Apa
yang dimaksud internet sebagai sumber belajar?
6. Apa saja pemanfaatan E-Learning
untuk pembelajaran
7. Apa saja pengembangan model
E-Learning
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa itu pembelajaran berbasis web
2. Untuk
mengetahui implementasi pembelajaran berbasis web
3. Untuk
mengetahui pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran?
4. Untuk
mengetahui penggunaan internet dalam pembelajaran?
5. Untuk
mengetahui internet sebagai sumber belajar?
6. Untuk
mengetahui pemanfaatan
E-Learning untuk pembelajaran
7. Untuk
mengetahui pengembangan
model E-Learning
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web yang
populer dengan sebutan Web-Based Education (WBE) atau kadang disebut e-learning
(electronic learning) dapat
didefinisikan
sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses
pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar
dirasakan
terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai
pembelajaran
berbasis web.
Kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini
adalah kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses
informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik
kapan saja dan dimana saja dirasakan aman oleh peserta didik tersebut. batas
ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.
Bagaimana cara belajar melalui web? Ada persyaratan utama
yang pelru dipenuhi, yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui
internet. Selanjutnya, adanya informasi tentang letak sumber informasi yang
ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas
dan gratis tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa
sumber informasi yang memang telah diberi otorosiasi pemilik sumber informasi.
Teknologi
internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi apa
saja darimana saja dan kapan saja dengan mudah dan cepat. Informasi yang
tersedia diberbagai pusat data di berbagai komputer di dunia. Selama
komputer-komputer tersebut saling terhubung dalam jaringan internet, dapat kita
akses dari mana saja. Ini merupakan salah satru keuntungan belajar melalui
internet.
Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan materi belajar
pada web untuk kemudian diakses melelui komputer web, namun ia juga digunakan
hanya sebagai media laternatif pengganti kertasd untuk menyimpan berbagai
dokumentasi dan informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang
tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media keretas ataupun media
lain.
Banyak pihak mencoba mengggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan
meletakkan materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk
mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai tugas baca.
Setelaha itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas, dan lain-lain
sebagainya, kembali ke guru juga melalui internet. Jika ini dilakukan tentunya
tidak akan menimbulkan proses belajar yang optimal.
Kita dapat membayangkan suasana di ruang kelas ketika sebuah proses belajar
sedang berlangsung. Berapa banyak diantara peserta didik aktif terlibat dalam
diskusi dan sesi tanya-jawab? Apa yang mereka dilakukan di kelas? Dan tentunya
masih banyak lagi prtanyaan lain yang sebenarnya kita sudah mengetahui
jawabanya.
Satu hal yang perlu di ingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat membantu
proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu di kemas berbeda
dengan penyampain yang berbeda pula.
B.
Implementasi
Pembelajaran Berbasis WEB
Model pembelajaran dirancang dengan mengintegerasikan
pembelajaran berbasis web dalam progam pembelajaran konvensional tatap muka.
Proses pembelajaran konvensional tatap muka dilakuakan dengan pendekatan student
centered learning (SCL) melauli kerja kelompok model ini menuntut
partisipasi peserta didik yang tinggi.
Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran
berbasis web, langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Sebuah progam pendidikan untuk peningkatan mutu
pembelajaran di lingkungan kampus dengan berbasis web. Progam ini dialkukan
idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi menjadi 5 tahap. Tahap 1, 3, dan 5
dilakukan secara jarak jauh dan untuk dipilih media web sebagai alat
komunikasi. Sedangakan tahap 2 dan 4 dilakukan secara konvensional dengan tatap
muka.
2. Menetapkan sebuah mata kuliah pilihan di
jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka dilakukan secara rutin tiap minggu pada
tujuh mingggu pertama. Setelah itu, tatap muka dilakukan setiap 2 atau 3 minggu
sekali.
Dua
progam pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam kegiatan belajar
secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaberatif dalam
kelompok sangat dominan pada kedua progamtersebut.
C.
Interaksi Tatap Muka dan Virtual
Sekalipun
teknologi web memungkinkan pembelajaran dialkukan virtual secar penuh, namun
kesempatan itu tidak dipilih. Interaksi satu sama lain untuk dapat
berkomunikasi langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan
mengapa forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini. Alasan
tersebut adalah:
1. Perlunya forum untuk
menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara
langsung dengan semua peserta didik. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran
juga ditentukan oleh pemahaman peserta didik tentang apa, mengapan dan
bagaimana proses belajar dan mengerjakan tugas berlangsung. Peserta didik perlu
mengetahui keluaran dan kompetensi apa yang akan didapat setelah mengikuti
suatu kegiatan pembelajaran.
2. Perlunya memberikan pemahaman
sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas secara kelompok dan
kolaberatif pada setiap peserta didik. Karena model pembelajaran yang dirancang
menuntut kerja kelompok, maka peserta didik perlu memiliki kompetensi dan
komunikasi. Iklim partisipatoris dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan
perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa. Untuk itu, mengenal pribadi
satu dengan yang lain perlu dilakukan secara langsung guna membangun suatu
kelompok yang kokoh, selama kerja secara virtual.
3. Perlunya pemberian pelatihan sekupnya dalam
mengggunakan komputer yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web
kepada setiap peserta didik. Dengan menyertakan berbagai kegiatan menggunakan
komputer beserta fasilitas sistem komunikasi pendukungnya, maka setiap pesrta
didik harus mempunyai ketrampilan mengoperasikanya.
Di negara-negara maju seperti Amerika seriakat, teknologi
informasi sudah betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
berbagai hal dapat kita lihat implikasinya.
Sejarah teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari
bidang pendidikan. Di Amerika TI mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET).
Demikian di Indonesia, TI mulai tumbuh di lingkungan akademis seperti di ITB,
UPI, dan UI.
Adanya TI atau internet membuka sumber informasi yang
tadinya susah di akses . Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah
lagi. Perpustakaan merupakn salah satu sumber informasi yang mahal harganya.
Adanya jaringan TI atau internet memungkinkan seseorang di indonesia untuk
mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Tanpa adanya internet banyak tugas
akhir, tesis dan disertasi yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak
untuk diselesaikan.
Kerja sama antarahli dan juga dengan mahasiswa yang letaknya
berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu seseorang
harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seseorang pakar untuk mendiskusiakn
sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan
e-mail. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan silang tukar menukar data
melalui internet, via email, ataupun dengan mengggunakan mekanisme file
sharing, jadi disini batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas
sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan internet sebagai
infrastruktur bidang pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan munculnya
berbagai software yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran,
sekarang ini para guru dapat merancang pembelajaran berbasis komputer, dengan
menggunakan salah satu bahasa pemograman seperti delphi, pascal, makromedia
flash, swiss MX dan lainya. Hal ini dapat memberikan variasi dalam
mengajar.Seorang guru tidak harus menjejali siswa dengan informasi yang
membosankan. Dengan menggunakan teknologi informasi seorang guru dapat
memanfaatkan komputer sebagai total teaching, dimana guru hanya sebagai
fasilitator dan sisiwa dapat belajar dengan berbasis komputer baik dengan
menggunakan model pembelajaran driils, tutorial, simulasi ataupun, instrucsioanl
games
D. Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran
Internet, sigkatan dari interconnectian and networking, adlah
jaringan informsi global, yaitu “The largest global network of computers,
that enables people troughout the world to connnect with each other”.
Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R Licklider dari MIT (massachusetts
institute technologi) pada agustus 1962. Untuk dapat mengggunakan internet
diperlukan sebuah komputer yang memadai, harddisk yang cukup,
modem, sambungan telepon, aada progam windows, dan sedikit tahu cara
mengoperasikanya.
Selanjutnya hubungi provider terdekat jika, andaikan semua prasarat tadi tidak
dimiliki, cukup mendatangi warnet terdekat yang banyak terdapat di kota-kota
besar, bahkan sampai ke desa-desa, kita dapat mengakses situs-situs apa saja
sesuai dengan kebutuhan kita. Bahkan Rusman menyebutkan bahwa internet
merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam internet terdapat
miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk
belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doars,
as well as thinkers” (cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai pustakawan , museum, database, dan mendapatkan sumber
primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, dat
statistik, (Gordin et. Al., 1995).
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analisis, tidak
hanya konsumen informasi saja. Mereka menganilisis informasi yang relavan
dengan pembelajaran IPS dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehiduapan
nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secar fisik di kelas
(classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengajarkan
tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer
yang telah ditetapkan secara online. Siswa juga dapat
bekerja sama satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk
mendiskusikan bahan ajar. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat
berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
sebagai berikut.
1. Dimungkinkan terjadinya
distribusii pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung
yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2. Proses
pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3. Pembelajaran dapat memilh
topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4. Lama waktu belajar
juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5. Adanya
keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6.Pembelajran dapat dilakukan secara
interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan(orang
tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran,
dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online
Perkembangan/ kemajuan teknologi internet yang sangat pesat
dan merambah keseluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara,
institusi d.an ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk
pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak
(progam aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu
pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
E.
Penggunaan Internet Dalam Pembelajaran
Internet
merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan
komputer di seluruh dunia. Internet mempermudah para pemakainya untuk
mendaptkan informasi-informasi di dunia cyber, lembaga-lembaga
milik pemerintah, dan institusi pendidikan dengan menggunakan kumunikasi
protokol yang terdapat pada komputer, seperti transmisssion Control
protocol (TCP), TCP merupkan suatu protokol yang sanggup memungkinkan
sistem apapun sehingga antar sisitem jaringan komputer dapat berkomunikasi baik
secara lokal maupun internasional dengan modus koneksi serial line internet
protocol (SLIP) point to point protocol (PPP).Tahun 1983 merupakan tahun kelahiran
internet yang ditandai dengan diadopsinya transmission control (TCP)
sebagai standar bagi aparnet. Protokol
yang
lainya adalah IP (Internet protocol).
Berikut
ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya internet, yaitu:
1. Discovery (penemuan), ini meloputi browsing dan
pencarian nformasi-informasi tertentu
2. Communication ( komunikasi), internet
menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah mulai dari pesan-pesan
yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks
antar atau inter organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer informasi (antarkomputer)
dan proses informasi. Adapun contoh-contoh media komunikasi yang utama seperti e-mail,
chat group (percakapan secar berkelompok), dan news group (gabiungan
kelompok yang bertukar berita).
3. Collaboration (kolaborasi),
seiring dengan semakin meningkatnya komunikasi dan kolaborasi antar media
elektronik, baik itu antar individu maupun antarkelompok, maka beberapa
fasilitas canggih dan modern pun digunakan mulai dari screen sharing (pertukaran
sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-server yang
sesuai dengs bidangnya masing-masing.
F.
Internet
Sebagai Sumber Belajar
Peranan internet dalam pendidian sangat menguntungkan karena kemampuanya dalam
mengelola data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi sudah menjadi
jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika
didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik dan dengan
guru yang terlatih baik. Mengguakan internet dengan segala fasilitasnya akan
memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang
secar langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilanya dalam
belajar. Karena internet merupakan sumber informasi utama dan
pengetahuan,melalui teknologi ini kita dapat melakukan beberapa hal,
diantaranya untuk:
1. Penulusuran
dan pencarian bahan pustaka
2. Memberi kemudahan untuk
mengakses apa yng disebut dengan virtual classroom atau virtual
university
3. Pemasaran dan promosi hasil karya
penelitian.
Kegunaaan-kegunaan seperti diatas itu dapat diperluas
bergantung pada peralatan komputer yang dimiliki, jaringan dan fasilitas
telepon yang tersedia, serta provider yang bertanggung jawab agar penggunaan
jaringan komunikasi dan informasi tersebut tetap terpelihara. Dari waktu ke
waktu, jika dilihat dari jumlah pemakaian yang makin meningkat secar
eksponensial, setiap tahunya memungkinkan fasilitas yang pada mulanya hanya
dinikmati segelintir orang, dan sekelompok kecil sekolah terkemuka dengan biaya
operasional yang tinggi, ke depan besar kemungkinan biaya yang besar itu akan
dapt ditekan, sehingga pemanfaatanya benar-benar dapt menjadi penunjang utama
bagi pengelola pendidikan khususnya bagi pusat sumber belajar bagi kegiatan
pendidikan di daerah.
G.
Internet
Untuk Manajemen Pembelajaran
Kita telah maklumi bersama bahwa perkembangan dunia saat ini memasuki era
informasi sebagai konsekuensi dari revolusi digital yang berdampak mengubah
masyarakat industri menjadi masyarakat informasi. Oleh karena itu, diperkirakan
pada masa datang kehidupan manusia akan banyak ditandai dengan munculnya
fenomena information superhighway, semakin meleburnya information
apppliance, tergunakanya digital and virtual libraries dalam
proses pendidikan dan pembelajaran, dan terwujudnya teleworking yang mengurangi
pergerakan manusia ke perkantoran.
Agar pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat memberikan hasil yang
maksimal, maka dibutuhkan kemampuan pengelola teknologi komunikasi dan
informasi yang baik yang dapat di peroleh melalui pendidikan dan pelatihan baik
untuk tingkat pembuat kebijakan pendidikan di daerah maupun pada tingkat
sekolah. Pemahaman dan kemampuan manejerial kepala sekolah berkaitan dengan
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi tersebut merupakan salah satu persyaratan
pokok dalam pemilihan kepala sekolah. Henry Mintzberg misalnya dalam tulisanya
yang berjudul “The manager’s job; folklore and fact”, mengemukakan
tiga pemimpin yang meliputi: (1) peran interpesonal, yaitu peran yang dituakan,
peran sebagai pemimpin, dan peran sebagai penghubung; (2) peran informasional,
yaitu peran sebagi monitor , peran sebagai disseminator, peran sebagai juru
bicara; dan (3) peran pengambilan keputusan, yaitu peran sebagai wirausaha,
peran sebagai pengendali gangguan, peran sebagai yang mengalokasikan sumber
daya , dan peran sebagai negosiator.
H.
PemanfaatanE-LeaningUuntuk
Pembelajaran
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran
yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Ada pula yang
menafsirkan e-learning sebagi bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet, sedangkan Dong mendefinisikan e-learning sebagai
kegioatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik
komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhanya.
Rosenberg (2001)menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan seraingkain solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Hal ini senada dengan Campbell
(2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam
pendidikan sebagai hakikat e-learning
Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning, yaitu kelas
tradisional. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk
menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran
e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandri pada
waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajaranya. Suasana pembelajaran
e-learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih
aktif dalam pembelajaranya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi
dengan usaha dan inisiatif sendiri.
Sedangkan karakteristik e-learning , antara lain; pertama,
memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan
sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah
dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokol. Kedua, memanfaatkan
keunggulan komputer . ketiga, menggunakan bahan ajar bersifat mandiri
disimpan dikomputer sehingga dapat di akses oleh guru dan siswa kapan saja dan
dimana saja bila yang bersangkutan memerlukanya. Keempat, memanfaatkan
jadwal pembelajaran , kurikulum, hasil kemajuan belajar, dal hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
I.
Pengembangan
Model E-Leraning
Pendapat haughey(Rusman, 2007) tentang pengembangan e-learning adalah
ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet,
yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.
Web course adalah penggunaan untuk
keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan
tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainya sepenuhnya
disampaikan melalui internet.
Web centric course adalah penggunaan
internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka. Sebagaian
materi disampaikan melalui internet, dan sebagaian lagi melalui tatap muka,
fungsinya saling melengkapi.
Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet
adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen,
sesama mahasiswa, anggota kelompok, atau mahasiswa dengan narasumber
lain.
J.
KelebihandanKekurangan E-Learning
Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan
terbuka dan jarak jauh, antara lain:
1. Tersedianya
fasilitas e-moderating di mana pendidikan dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan
saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibitasi oleh jarak,
tempat, dan waktu.
2.
Pendidikan dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling
menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3. Peserta
didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan
dimana saja kalau diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan di komputer
4. Bila
peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5. Baik
pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang
dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembelajaran berbasis web
(e-Learning) didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia
pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.
2. Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through
independent study, students become doars, as well as thinkers” (cobine,
1997).
3. Perbedaan pembelajaran tradisional
dengan e-learning, yaitu kelas tradisional. Guru dianggap sebagai orang
yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada
pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran e-learning fokus
utamanya adalah pelajar
DAFTAR
PUSTAKA
idayoce.blogspot.com/2013/12/model-pembelajaran-berbasis-web-e.html
https://www.slideshare.net/.../model-pembelajaran-elearning-berbasis-web-dan-browse.
izin copas kak
BalasHapus